Kata teman aku tampan, kata teman aku manis, kata teman aku menarik.namun semua itu tak pernah aku sadari. Kala itu aku yang masih duduk dibangku kuliah , aku yang super cuek dan tak pernah peduli dengan wanita, kkini berbalik 180derajat. Aku kini mulai memperhatikan penampilan serta dandanan ku. Ya wanita yang berada satu grup musik dengan aku lah yang membuat perubahan ini. Dan diam-diam aku menyukainya, aku memperhatikanya. Aku tak pernah merasakan getaran ini, kini harus berdegup kencang jika harus berada dalam satu ruangan dengannya. Anggi, ya itu lah nama yang selalu menghantui tidurku, nama itu pula yang selalu mengusik ketenangan batinku. Aku tak mampu menghapus nama itu dari dalam hatiku. Entah karena faktor apa, aku dan anggi sering disanding untuk membawa lagu hampir disetiap acara kampus, tak jarang ada yang mengundang kami untuk tampil di panggung-panggung. Hari demi hari terus ku lalui bersama anggi dann teman-teman vokal lainya. Namun suatu hari aku tak menyangka jika anggi jadian sama temanku. Kala itu hatiku hancur, aku tak sanggup menahan rasa sakit dan luka ini. Aku pulang ke kosan dan dikamar itu aku menangis. Tangisan ini tak mampu kubendung, disanalah aku memaki diri ini. Andai saja aku katakan pada anggi, aku suka dia mungkin gak akan terjadi seperti ini. Bermacam cara telah aku coba, bermacam cara telah aku lakukan akian tetapi apa yang aku dapat, aku masih terpuruk dan terus terpuruk hinggga aku tak sanggup menatap wajah manis anggi. Satu tahun, dua tahun, tiga tahun dan akhirnya aku menyelesaikan kuliah cinta ini pun akan aku persembahkan untuk anggi, ya anggi hanya dia. Walau ku tau ia dan temanku masiih berpacaran hingga kami wisuda. Selama itu aku tetap terus menyimpan rasa untuk anggi, rasa cemburu juga terus menghantui ku. Namun terus kututupi apa yang kurasa padanya, aku tak mau anggi mengetahui apa yang ada dalam hatiku. Setamat kuliah, ayah dan ibu meminta aku untuk pulang kerumah, agar ku bisa bekerja dirumjah dan selalu dekat mereka. Keinginan orangtua ku sempat aku tolak, akan tetapi orangtua tetap mengharapkan aku untuk pulang. Tak ingin mengecewakan mereka, akhirnya dengan berat hati aku llangkahkan kakiku, meninggalkan kota pelajar dan anggi yang selalu dihati. Dan kuputuskan untuk melupakan semua, kenangan manis ku bersamamu, walau ku tahu kita tak mungkin bersatu namun berada didekat mu aku sudah merasakan indahnya kebersamaan itu. Dewi fortuna berppihak kepada aku, tak butuh waktu lama aku mendapatkan sebuah pekerjaan. Lebih dari satu tahun aku bekerja dan akhirnya disebuah perusahaan swasta ternama dikota ku. Disana aku benar-benar seperti pegawai kantoran, aku sibuk jalan kesana kemari. Banyak kerjaan yang harus aku kerjakan hingga akhirnya aku tak menyadari jika naku telah melupakan anggi. Walau terkadang bayangan anggi masih menghampiriku, namun aku mencoba untuk melupakannya dengan mengisi kesibukan dikantor. Suatu hari aku bertemu dengan wanita yang sama persis dengan anggi. Hubunganku dengannya juga semakin dekat dan baik. Perhatian dari wanita itu meluluhkan hatiku dan menghapus bayangan anggi dari pikiran danhati kecilku. Hari demi hari, minggu dan bulan pun berlalu, aku semakin dekat, hingga suatu hari kuungkapkan rasa dihati jika aku menyukainya. Karena aku tak mau kehilangan orang yang aku sayangi untuk kedua kalinya. Namun apa, tidak ada jawaban dari mulut manisnya. Dia yang telah mampu mengisi hari-hari ku tak menerima cintaku. Aku terpuruk aku jatuh untuk yang kedua kalinya. Namun kucoba untuk bangkit, dalm hati aku berkata, ’’ya sudahlah, satu yang pasti jika naku telah mengatakan padanya bahwa aku suka dia dan satu yang pasti tak ada lagi beban dihati’’. Namun kenyataan diluar berbeda, setelah dia menolak ku. Dia kembali mendatangi ku dan berkata jika dia juga menyayangiku, dan mencintaiku. Aku senang dan girang aku tak menyangka jika dia telah menikah. Aku tak percaya apa yang telah ku dengar, akan tetapi hingga dia mendatangi ku lagi dan mengatakan yang sejujurnya. ‘’aku memang menyayangimu, aku memang menyukaimu akan tetapi aku telah bersuami, maafkan aku jika aku tak jujur padamu. Aku tak mau kau terluka, karena aku merasakan hal yang sama. ‘’maafkan aku’’ ungkapnya padaku. Tak ku sangka pipi yang tadinyacantik dan merona kini menjadi pucat, karena air mata yang terus membasahi. Ku menyeka tiap air mata yang menetes dipipinya, akan tetapi semaki nku mencoba menyeka semakin deras air mata yang keluar, hingga akhirnya dia mengajaku pulang. Satu minggu aku tak masuk kerja, ku katakan pada teman dikantor aku sakit, ya kenyataanya aku memang sakit, bukan fisik yang sakit melainkan hatiku yang terluka. Dan akhirnya ku sadari rasa sayang ini tak dapat dihapus dan dibuang. Aku tetap sayang dan menyayanginya. Sampai saat ini aku terus berkomunikasi dengan baik. Dalam hati aku berkata, jika cinta ini memang indah dan cinta tak harus memiliki. Hari berganti hari, bulan berganti bulan aku kembali berkenalan dengan wanita yang mampu menghibur hatiku. Ya wanita ini seorang karyawan swasta sama seperti aku, aku kenal dengannya karena tempat kos aku berdekatan dengan kosanya, hingga suatu hari aku dan dia bertemu dan bercerita panjang lebar. Aku senang punya teman baru, hampir tiga bulan persahabatan kami berjalan, akhirnya dia tak sengaja mengutarakan cintanya padaku. (Bersambung)
ntaran agy akh.. cape tetep nyimak yee
0 komentar:
Posting Komentar